Rabu, 16 November 2011

Hari Pahlawan " Pemuda Hebat adalah Pemuda yang Mengenang Jasa Pahlawan "



Dalam kehidupan ini, kita harus selalu mengenang jasa pahlawan karena tanpa beliau, maka indonesia tidak ada, karena berkat beliau lah bangsa indonesia sebagai bangsa yang besar dan ditakuti. tapi sekarnag hal ini sudah mulai pudar. Setiap adanya peringatan Hari Pahlawan banyak yang tidak akan tahu dengan hari Pahlawan, baik ini dikalangan mahasiswa sendiri. Wahai para mahasiswa dimanakah engkau..... hanya segelintir mahasiswa yang mengadakan aksi mengenang jasa pahlawan. Ini kah mahasiswa yang mengenang pahlawan ku....

Seiringnya pengaruh... pengaruh yang dilakukan kelompok tertentu membuat mahasiswa kita takut untuk melakukan aksi. Disertai pemimpin yang mencari sensasi seolah-olah kursi pemerintahan adalah panggung artis yang mencari poularitas. suara yang dikeluarkan wakil rakyat sebagai penyalur suara rakyat pun hanya tinggal kenangan. Saatnya mahasiswa bertindak karena mahasiswa hebat lah mahasiswa yang menegnang jasa pahlawanwahai mahasiswa abdikan lah dirimu untuk bangsa, seperti pahlawan kita yang tanpa lelah dalam berjuang. Bukan mengekslusifkan para pahlawan, namun disetiap negara, disetiap bangsa dimanapun dibelahan bumi ini, sakralisme, sanjung,puja dan puji seakan terdengar merdu, memanggil jasa-jasa yang telah diberikan mereka yang disebut pahlawan. Namun dibalik itu tidak ada yang peduli akan kemana nasib dan masa depan setelah menjadi pahlawan termasuk juga akan keluarganya.
Memang, sebagian mereka tidaklah sulit kehidupannya, walau banyak yang merasakan penderitaan kerasnya hidup sekarang ini. Banyak memang sekarang ini yang mendapat gelar pahlawan, dan mendapat tempat terhormat. Namun, tidakkah kita ingat, mereka yang berperang dalam artian sesungguhnya perang melawan musuh yang dalam artian perang memerdekakan tanah air yang kita huni ini sesungguhnya.
Kehidupan sekarang memang keras dan jauh berbeda, seperti pada era-era kemerderkaan. Tapi, apakah setelah mendapatkan peti jati berukir dan tertutup rapat, dengan diringi pengawalan dijalan, sirene bersautan, tembakan salvo, dan rangkaian bunga ditambah penghormatan militer, sudah cukupkah perhatian kita kepada mereka. Apakah harus tidak peduli lagi dengan yang ditinggalkan?, bahkan sekedar fasilitas kecil bagi kehidupan yang layak untuk para generasi penerus pahlawan ini, juga tidak dibolehkan?.
Betapa banyak contoh kehidupan pilu mereka yang disebut pahlawan, dari kehidupan jauh dibawah garis miskin, bahkan disebut miskinpun tidak pantas, karena sudah terlalu jauh dan sulitnya hidup, atau banyak keluarga Pahlawan yang merana, setelah Sang Pahlawan pergi kealam nirwana. Memang tidak semua orang akan meresapi akan makna pahlawan. Jangan berharap Bintang dan Piagam penghargaan kenegaraan dapat membantu kehidupan, jangan berharap predikat “hero” akan menjadikan mulusnya kehidupan.
Seandainya jaman dapat diputar kembali, tentunya mereka ingin bernostalgia kembali kejaman mereka berjuang dahulu, walau sulit, namun semangat persatuan,kesatuan dan kebersamaan serta tolong menolong merekat kuat. Walau jaman memang sudah berubah, namun sulit dipercaya, jasa pahlawan tidak lagi dihargai,.Lalu, sebenarnya dimana penjajah dan musuh itu sesungguhnya?

Peringatan Sumpah Pemuda PW Sapma Sumbar


Dalam sejarah nasional pemuda Indonesia mempunyai peranan yang sangat signifikan; dan bukan kebetulan jika usia mereka pada umumnya di bawah 30 tahun. Dengan arti kata bahwa Pemuda adalah sebagai motor penggerak dalam menjelang roda kemerdekaan itu datang Sekalipun inspirator pembentukan Budi Utomo (BU) yang menjadi sebagai manifesto kebangkitan nasional kita, yaitu dr. Wahidin Soedirohoesodo berusia 51 tahun, tetapi dua orang mudalah yang membuat BU terbentuk dan berkembang. Keduanya itu adalah Tjipto Mangunkusumo berumur 23 tahun dan Radjiman berusia 29 tahun, Ini lah awalnya pemuda mulai bergerak kedepan demi bangsa Indonesia. Hal senada diungkapkan oleh Iwa Kusumasumantri, mantan anggota dan pengurus Perhimpunan Indonesia. Iwa Kusumasumantri (1963 : 45) menulis : “…lahirlah untuk pertama kalinja pergerakan pemuda dengan nama ‘Tri Koro Dharmo’ pada tanggal 15 Maret 1915.” Keberadaan Tri Koro Dharmo sebagai organisasi pemuda pertama juga dibenarkan oleh A. K. Pringgodigdo (1990 : 24), Surjomihardjo (1979 : 55), Nugroho Notosusanto (1990 : 190. Hasil monumental dari pergerakan pemuda tahun 1920-an adalah Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda merupakan sumpah setia hasil rumusan Kerapatan Pemoeda-Pemoedi Indonesia atau dikenal dengan Kongres Pemuda II, dibacakan pada 28 Oktober 1928. Tanggal ini kemudian diperingati sebagai "Hari Sumpah Pemuda
Hari Sumpah Pemuda, yang setiap tahun kita rayakan pada tanggal 28 Oktober, adalah hari yang keramat bagi bangsa Indonesia. Namun, sayangnya, selama 32 tahun Orde Baru peringatan hari yang amat penting ini, terasa sudah kehilangan “api”-nya atau jiwanya yang revolusioner. Padahal, Sumpah Pemuda adalah salah satu di antara berbagai landasan utama bagi kebangkitan nasional kita, dan merupakan semen yang mempersatukan bangsa dan negara kita. Seperti halnya Hari Pahlawan 10 November, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, Sumpah Pemuda adalah pegangan penting bagi kita semua. Sekarang, sesudah Orde Baru membikin kerusakan-kerusakan yang begitu parah dalam kehidupan bangsa di bidang politik dan moral, maka lebih-lebih terasa lagi betapa pentingnya untuk mengingat kembali arti Sumpah Pemuda. Kita semua perlu berusaha bersama-sama meghidupkan kembali “api” Sumpah Pemuda. Semangat perjuangan HOS Tjokroaminoto, H. Agus Salim yang disalurkan lewat Sarekat Islam dan Muhammadiyah, patut dikenang terus. Demikian juga semangat Amir Syarifuddin, yang sebagai orang Kristen dan komunis telah menggunakan GAPI (Gabungan Politik Indonesia) untuk meneruskan perjuangan melawan Belanda (dan kemudian melawan Jepang lewat gerakan di bawah-tanah).
Dalam merenungkan kembali arti penting Sumpah Pemuda, mungkin perlu kita pertanyakan apakah Sumpah Pemuda benar-benar telah dihayati oleh Orde Baru beserta para pendukungnya? Memang, selama Orde Baru ada juga upacara-upacara peringatan. Namun, kebanyakan hanyalah bersifat ritual dan rutine yang tidak ada “api”-nya lagi. Seperti halnya Pancasila, Orde Baru beserta para pendukungnya telah mencabut roh Pancasila yang sebenarnya, atau melecehkannya sehingga menjadi barang busuk. Orde Baru telah memalsu dan menghina Pancasila, dengan membunuh jiwa perjuangan revolusioner Bung Karno. Para pendukung Orde Baru telah memperlacurkan Pancasila, atau, telah memalsukannya selama puluhan tahun. Jelaslah kiranya, bahwa Pancasila tidak bisa dihayati secara penuh dan murni kalau mengkhianati Bung Karno, penciptanya. Dan, justru inilah yang telah dilakukan oleh para pendukung Orde Baru Ketkika dalam roda pemerintahannya selama kurang lebih 32 tahun lamanya meghina pancasila beserta arti sumpah pemuda sendiri.
Sumpah Pemuda mengingatkan kita semua bahwa Indonesia ini adalah milik kita bersama, tidak peduli dari kalangan agama atau suku yang mana pun, atau dari kalangan aliran politik yang bagaimana pun. Sumpah Pemuda telah meng-ikrarkan bahwa kita adalah satu bangsa, satu tanah-air dan satu bahasa. Tetapi, Sumpah Pemuda hanya bisa betul-betul dihayati atau dipatuhi, kalau semua merasa mendapat perlakuan yang adil. Sumpah Pemuda hanya bisa betul-betul diakui atau ditaati secara bersama dengan sepenuh hati, kalau semua merasa dihargai setara. Adalah pengkhianatan terhadap Sumpah Pemuda, kalau ada golongan yang mau memaksakan secara sewenang-wenang faham keagamaannya atau aliran politiknya. Sumpah Pemuda mengingatkan kita semua, bahwa di Indonesia tidak boleh ada golongan yang merasa ditindas, dianak-tirikan, dikucilkan, atau diabaikan.
Dengan semangat dan jiwa asli Sumpah Pemuda yang dicetuskan dalam tahun 1928, kita perlu berusaha bersama-sama untuk menjadikan Indonesia yang berpenduduk 210 juta orang ini sebagai milik kita bersama. Indonesia adalah untuk semua golongan, yang merupakan berbagai komponen bangsa. Dengan mengibarkan panjji-panji Sumpah Pemuda, Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila kita perlu berjuang terus bersama-sama demi kepentingan seluruh rakyat, demi kesejahteraan dan kedamaian berbagai golongan suku, keturunan, agama, dan aliran politik.By : Wakil Sekretaris II

Jumat, 02 September 2011

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1432 H



Assalamu Alaikum Wr. Wb.
Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar.
Allahu Akbar Lailahailallah huwallahu akbar Allahu Akbar Walillahilhamd.
Hari ini, dengan sedikit perbedaan waktu yang hitungannya hanya jam-jaman, umat islam di seluruh dunia merayakan hari kemenangan setelah sebulan mencoba menahan diri dari lapar, dahaga dan kegiatan lain yang dilarang dilakukan selama bulan puasa. Pada hari ini pula gema kalimat-kalimat Takbir, Tauhid dan Tahmid kita ucapkan dengan penuh rasa ikhlas.

Idul Fitri merupakan hari yang disongsong dan dinanti oleh begitu banyak manusia, khususnya yang beragama Islam dan terlebih yang menunaikan puasa bulan Ramadan. Segala persiapan dilakukan dan fasilitas disediakan untuk mensiarkan hari yang jatuh pada tanggal 1 syawal itu. Apa sebenarnya makna di balik mobilisasi yang begitu  masif dan meriah itu?

Makna asalnya dari kata “’Ied” yaitu  hari raya dan “fitri” artinya berbuka puasa atau Lebaran. Ia adalah hari berbuka secara massal setelah sebulan kaum muslimin menjalani puasa. Rasa bahagia saat berbuka di waktu maghrib selama sebulan seakan dirapel pada tanggal 1 syawal di hari raya Lebaran. Kegembiraan itu bagai kado Ilahi bagi para shaimin/shaimat karena selesai menunaikan kewajiban puasa sebulan, dan kelak di hari pertemuan denganNya akan diberikan kado “rapel kebahagiaan” menjalankan puasa sepanjang usia ditambah bonus Ilahi lainnya. Demikian isi hadits Nabi menegaskan.

Ekspresi dan tampilan  Idul Fitri sebagai ”Iduna Ahlil Islam” kata Nabi “Hari Raya kami penganut Islam”. Sebagai “yaumu aklin  wa syurbin wa bahjatin” yakni hari makan-minum dan bersuka cita. Sehingga diharamkan  berpuasa pada hari ini dan diwajibkan kepada seluruh ahlul Islam memastikan tidak  ada seorang anak muslim pun yang tidak ikut berlebaran. Demi kebesaran hari ini maka harus terbebas dari pengemis. Untuk itu secara khusus zakatul fitri diwajibkan.

Dengan menjalankan puasa Ramadan secara benar ada jaminan dibersihkan dari dosa vertikal dan dengan silaturahim saling memaafkan/membebaskan maka sesama muslim akan terbebas dari dosa horizontal. Dengan begitu Idul Fitri juga bermakna kembali kepada kesucian terbebas dari dosa perdosa. Kembali seperti bersihnya seorang bayi yang dlahirkan dalam fithrah, tidak membawa beban dosa apapun. Dalam kondisi fithri maka setiap insan siap untuk menerima agama Allah yang fithri, yaitu agama Islam dan agama tauhid.

Sebagaimana dinyatakan dalam Al Quran Surah Al Rum ayat 30: Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada Agama Allah, firah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. Itulah agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.

Dengan memkanai  Idul Fitri ini, kita sudah berusaha untuk kembali fitrah, maka kami dari Pengurus Wilayah Sumatera Barat Satuan Pelajar Mahasiswa (Sapma PP), mengucapkan:
Takbir bergema menggetarkan jiwa,
Sekiranya ada salah dan dosa,
Ampun dipinta dihari mulia.
Andai jemari tak sempat berjabat,
Jika raga tak bisa bersua,
Untuk kata membekas luka,
Semoga pintu maaf masih terbuka.
Menyambung kasih, merajut cinta,
beralas ikhlas, beratap doa.
Semasa hidup bersimbah khilaf,
berharap diri dibasuh maaf.
Minal Aidin Wal Faizdin Mohon Maaf Lahir Dan Bathin
Selamat Hari Raya Idul Fitri. (By : Wasek Roby )

Jumat, 29 Juli 2011

SAPMA PP SUMBAR Mengucapkan Selamat Menyambut Ramadhan 1432 H

Bulan Ramadhan atau bulan puasa telah tiba, sebuah bulan yang sangat dinanti oleh kita sebagai umat muslim. Dimana bulan Ramadhan ini adalah bulan yang penuh dengan berkah dan juga pengampunan. 
Untuk itu marilah kita menjaga sikap dan saling menghormati antara yang lainnya. O ya tapi sepertinya kurang afdol apabila kita belum menyampaikan ucapan selamat menyambut ramadhan atau ucapan selamat puasa kepada saudara ataupun kerabat kita. 
Marhaban ya Ramadhan...
Mohon maaf lahir dan bathin
Mari sucikan hati, pikiran, dan lisan kita
Sambut Ramadhan dengan penuh suka cita.
Bila dalam kata perbuatan tergores salah & khilaf,
dgn segala kerendahan hati terucap mhn maaf setulus2nya.
Keluarga Besar Satuan Pelajar Mahasiswa Sumatera Barat .
mengucapkan Selamat menunaikan ibadah puasa 1432 H. (by: Roby )

Sejarah Pemuda Pancasila dan SAPMA PP

           Pemuda Pancasila (PP) didirikan pada tanggal 28 Oktober 1959, tepatnya pada hari Sumpah Pemuda untuk jangka yang tidak ditintukan. Kelahiran PP dibidani oleh Ikatan Perintis Kemerdekaan Indonesia (IPKI) yang bertujuan mempertahankan dan membina keutuhan NKRI yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 dalam mewujudkan Masyarakat Adil dan Makmur Materiel Spirituiel berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Untuk memenuhi kebutuhan yang sangat strategis bagi PP dalam mempersiapkan kader pemimpin masa depan bagi organisasi yang terlatih dan memahami nilai-nilai juang yang ada pada kader PP maka dibentuklah Satuan Pelajar dan Mahasiswa Pemuda Pancasila (SAPMA PP) dimana dalam wadah lembaga ini berhimpunlah para pelajar dan mahasiswa PP yang masih menuntut ilmu pengetahuan sesuai dengan jenjang yang sedang ditekuni saat ini.

           Pemuda Pancasila  telah membidani kelahiran Lembaga SAPMA PP untuk waktu yang tidak ditentukan. Dalam rangka mewujudkan cita-cita historis perjuangan SAPMA PP kemasa depan, maka SAPMA PP mempertegas posisinya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara demi melaksanakan tanggung jawabnya bersama seluruh rakyat Indonesia mewujudkan tercapainya cita-cita reformasi. SAPMA PP tentang identitas bahwa SAPMA PP: Himpunan para Pelajar dan MAhasiswa yang beridentiskan kebangsaan dan kemajemukan yang menjunjung moral agama dan kemanusiaan, sehubungan dengan itu SAPMA PP menegaskan organisasi ini berasaskan Pancasila. Penegasan kedua pasal ini memberikan cerminan bahwa dalam dinamikanya kemasa depan SAPMA PP senantiasa mengemban tugas dan tanggung jawab dan semangat yang integralistik antara nilai moral agama dan kebangsaan (Ke-Indonesiian). Dalam dinamikanya SAPMA PP sebagai organisasi kemahasiswaan yang secara umum mempunyai Tujuan: untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi, mengabdikan dirinya kepada bangsa dan negara untuk mewujudkan masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera yang dilandasi oleh nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.(By: Roby)